Mengenal Pohon Angsana - Angsana atau
sonokembang (
Pterocarpus indicus)
adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku
Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Kayunya keras,
kemerah-merahan, dan cukup berat, yang dalam perdagangan dikelompokkan
sebagai
narra atau
rosewood.
Pohon, yang kadang-kadang menjadi raksasa rimba, tinggi hingga 40m dan
gemang mencapai 350cm. Batang sering beralur atau berbonggol;
biasanya dengan akar papan (banir). Tajuk lebat serupa kubah, dengan
cabang-cabang yang merunduk hingga dekat tanah. Pepagan (kulit kayu)
abu-abu kecoklatan, memecah atau serupa sisik halus, mengeluarkan getah
bening kemerahan apabila dilukai.
Daun majemuk menyirip gasal, panjang 12-30 cm. Anak daun 5-13,
berseling pada poros daun, bundar telur hingga agak jorong, 6-10 × 4-5
cm, dengan pangkal bundar dan ujung meruncing, hijau terang, gundul,
dan tipis.
Buah angsana -
Bunga-bunga berkumpul dalam malai di ketiak, 9-15 cm panjangnya.
Bunga berkelamin ganda, berwarna kuning dan berbau harum semerbak,
berbilangan-5. Kelopak serupa lonceng, berdiameter 6mm, dua taju
teratas lebih besar dan kadang-kadang menyatu. Mahkota lepas-lepas,
berkuku, bendera bundar telur terbalik atau seperti sudip. Benang sari
10 helai, yang teratas lepas atau bersatu.
Buah polong bundar pipih, dikelilingi sayap tipis seperti kertas, lk.
6cm diameternya, tidak memecah ketika masak. Biji 1-4 butir.
Polong akan masak dalam waktu 4-6 bulan, berwarna kecoklatan ketika
mengering. Bagian tengah polong gundul pada forma indicus dan berbulu sikat pada forma echinatus (Pers.) Rojo. Ada pula bentuk-bentuk antaranya.
Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap, yang disebut kino atau sangre de drago
(darah naga), dan memiliki daya obat (astringensia). Secara
tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan airnya digunakan
untuk menghentikan murus (diare) atau sebagai obat kumur untuk
menyembuhkan seriawan. Air rendaman daun-daunnya digunakan untuk
keramas agar rambut tumbuh lebih baik; sementara daun mudanya yang
dilayukan digunakan untuk mempercepat masaknya bisul.[3] Kino dan
ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk
mengendalikan tumor dan kanker.
Fungsi :
Kulit kayunya "SANGAT MANJUR" untuk digunakan sebagai obat diare,sariawan,sakit gigi,gusi bengkak dan diare. Caranya , ambil sekitar 5 x 3 cm kulit bersihkan kulit luarnmya dari
kotorang/kulit keringnya...direndam di air panas...setelah airnya
dingin dan warnanya berubah kecoklatan bisa langsung dikumur kumur {
untuk obat sariawan,sakit gigi dan gusi bengkak } air rendaman kulit
kayu ini sangat ampuh hanya memerlukan 2 atau 3 kali pemakaian dapat
menyembuhkan penyakit sariawan.gusi bengkak dan sakit gigi dalam kurun
waktu yang lama.
Daun nya dapat digunakan untuk keramas dan percepatan penyembuhan penyakit bisul.