Teknik Budidaya Melon - Melon adalah buah yang digemari oleh orang-orang karena rasanya yang manis dah gurih. Namun untuk menanamnya tidak mudah. Butuh perawatan yang baik serta terdapat faktor-faktor lain yang menjadikan melon sulit untuk di budidaya jika tidak mengetahui tekniknya. Berikut adalah teknik yang saya dapat di beberapa sumber.
Syarat Tumbuh
Tanaman melon dapat tumbuh dari daratan rendah sampai daratan medium,
akan tetapi Net melon cocok pada dataran rendah 0-500 m dpl. Karena Net
melon menghendaki penyinaran yang cukup. Untuk "No Net" melon cocok pada
dataran medium 400-700 m dpl. Karena melon ini besar buahnya sedang,
tetapi rasanya manis. Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang khusus. tapi yang lebih baik tanah bekas tanaman padi, dan hindari bekas tanaman yang sakit.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah sebaiknya di lakukan seawal mungkin, sehingga mendapatkan pengolahan yang baik dan selesai sebelum bibit siap tanam. Pembuatan Got di harapkan untuk memudahkan pengairan dan pembuangan air,
sehingga memudahkan untuk memperoleh kondisi tanah yang basah tetapi
tuntas. Tanah bedeng di buat gembur sehingga akar mudah menembus
tanah untuk mendapatkan unsur hara makanan.
Persemaian
Cara menyemai ada 2 cara yaitu :
- Di kecambah selama kurang lebih 30 jam dengan suhu 28-30 derajat C,
akar tumbuh kira-kira 0,5 cm. Kemudian langsung di masukan kedalam
polybag yang sudah di persiapkan dan di tutup dengan kuntan / media yang
lembut. Setelah 7-10 hari bibit siap tanam di lahan.
- Di semai dengan box. Biji di atur dalam box, setelah 5-6 hari baru
di pindahkan dalam polybag yang sudah di siapkan, setelah 13 hari bibit
siap tanam di lahan. Untuk penanaman bibit jangan sampai terlambat.
Penanaman
Persiapan tanam
Pembuatan bedengan 1/2 jadi dengan ukuran :
Lebar : 120 cm, Lebar parit : 60 cm, Tinggi bedengan 40 cm, dan panjang bedengan sesuai dengan lahan yang ada.
Dan di tabur pupuk dasar yaitu :
kompos / pupuk kandang 20 ton / ha.
Dolomit 1 ton / ha
ZA : 700 kg.
Sp36 : 450 kg.
KCL : 250 kg.
Setelah pupuk di tabur, bedengan di kecroh agar pupuknya tercampur, dan
tanah dari parit di naikan ke bedengan. Setelah itu bedengan di tutup
dengan mulsa (PHP) selanjutnya di buat lubang tanam 60-70 cm ditanam 2
baris.
Sebelum di tanam sebaiknya ajir/lanjaran sudah terpasang lebih dulu. Panjang lanjaran kurang lebih 2 m.
Pemeliharaan
Pemupukan
Pupuk susulan berupa kocoran NPK yang telah di cairkan / di larutkan ke air, dengan perbandingan 3 kg NPK / 200 lt air.
Waktu pemberian :
- 3-4 hst.
- 2 minggu setelah tanam. Di pilih tanaman yang pertumbuhanya lambat.
- 20-23 hst (sebelum bunga mekar)
- Setelah gantung buah
Hindari pemberian pupuk susulan pada saat bunga mekar.
Potong Cabang
Potong cabang pertama pada waktu tanaman berumur 12 hari setelah tanam
atau setelah 5 helai daun. Potong cabang selanjutnya setiap ketiak daun,
cabang di potong sampai helai ke 9 dan 10, 11, 12 di pelihara untuk
calon buah dan helai 13 ke atas di potong semua. Potong cabang sebaiknya
pada siang cuaca cerah, setelah 25-30 helai ujungnya di potong sisakan 2
cabang sebagai kontrol supaya buah tidak pecah.
Setelah dilakukan potong cabang atau potong pucuk supaya dilakukan
penyepraian agar tidak terjadi infeksi pada luka bekas potongan.
Ikat Batang
Tanaman melon tidak bisa merambat sendiri maka perlu pengikatan agar
tidak rebah. Ikat batang yang pertama kurang lebih 2 minggu setelah
tanam / setelah potong cabang pertama. Dan selanjutnya pengikatan 3-4
hari sekali dilakukan.
Pengairan
Pada saat penanaman di airi penuh / di leb.
Tiga hari kemudian di airi per tanaman, sebab dalam bedengan masih basah
tetapi permukaan tanah sudah kering, pada musim kemarau bedengan di leb
satu minggu sekali. Pada saat tanaman berdaun 6 helai di airi penuh
agar pertumbuhannya seragam.
Kemudian tanaman di airi setelah umur 23 hari / menjelang pembungaan.
Pengairan selanjutnya setelah seleksi dan gantung buah / satu minggu
setelah pembungaan, hindari pengairan pada saat bunga mekar.
Setelah seleksi buah sampai umur 35 hari / setelah pembungaan keadaan
lahan harus selalu basah karena pada saat itu fase pembesaran buah.
Umur 24-35 hari setelah pembungaan lahan sedikit demi sedikit di keringkan supaya buahnya manis.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Hama
- Kutu daun
Kutu daun mengisap cairan daun sehingga menghambat pertumbuhan tanaman,
hama ini bisa menyebarkan penyakit virus. Pengendalianya dengan :
Marsal, curacron, atau insectisida yang lain-lain. Ulat daun dan ulat buah biasanya memakan daun dan kulit buah melon
sehingga buah melon cacat/berlubang dan kualitas buahnya kurang baik.
Pengendaliannya dengan : Tribon, Ketindo, Estap, atau insektisida yang lain.
- Lalat buah
Lalat buah menyerang buah dengan menusuk buah sehingga buah cacat dan
busuk. Lalat ini menyerang buah pada saat masih muda / setelah gantung
buah.
Pengendaliannya dengan : furadan di tabur di atas mulsa, disepray dengan rizotin atau insektisida yang lain.
Penyakit
- Karat daun, embun tepung, layuaun
Penyakit karat daun yaitu cendawan yang menyerang daun, yang mula-mula
daun terdapat berecak ke kuning-kuningan dan meluas sehingga menjadi
kecoklatan warna daunya.
Pengendaliannya dengan : fungisida, Dithane M45, daconil, ridomil MZ, rovral atau fungisida yang lain.
Contoh gambar tanaman melon terkena karat daun.
- Penyakit embun tepung.
Menyerang permukaan daun yang terdapat trotol-trotol putih seperti taburan tepung, lama-lama menjadi kering.
Pengendaliannya dengan : fungisida, morestan dan rubigan (1 tutup / tengki)
- Penyakit layu
Yang di sebabkan bakteri dan cendawan.
Penanggulangannya dengan : Persiapan lahan yang baik, pemakaian pupuk
kandang yang telah jadi, dan pemakaian dolomid seperti anjuran atau
dikocor dengan bactochyu pada lubang tanaman, sebelum tariam.
Panen
Tanaman melon siap di panen setelah umur 65 hari setelah tanam.
- Ciri-ciri siap panen : Daun bendera berwarna kuning dan buah buah
melon sudah beraroma bagi jenis tertentu dan kadar gula sudah mencapai
13 brix.
- Cara panen : Di potong dengan tangkainya membentuk huruf "T" untuk
varietas daging merah. Dan di potong pada tangkai buah untuk jenis melon
putih (kuning).